top of page
Writer's pictureRaizel CDr

Fakta Unik tentang Kepiting Kenari


Ketam kenari (Birgus latro) adalah fauna arthropoda darat terbesar di dunia dan merupakan satu-satunya spesies dari genus Birgus.


Fauna ini berbeda dengan spesies kepiting atau udang, mereka melainkan memiliki kekerabatan dengan genus Coenobita atau umang-umang darat.


Seperti apa fakta-fakta unik seputar ketam kenari? Sebesar apa sih ketam kenari bisa tumbuh dan memakan apa ia untuk bertahan hidup? Yuk kenali lebih dalam di sini!


1. Mari mengenal ketam kenari lebih dekat


Let's get closer with coconut crab! Hewan yang memiliki nama latin Birgus latro ini merupakan arthropoda darat terbesar di dunia. Ketam kenari bisa tumbuh hingga ukuran 1 meter dan memiliki berat hingga 4,1 kg. It's really huge!


Dikutip https://jeoleuro.com, Anda bisa menemukan ketam kenari di beberapa tempat, mulai dari pulau-pulau di seberang Samudera Hindia, Hawaii, Australia, Madagaskar hingga Indonesia. Populasi ketam kenari terbesar bisa ditemukan di Pulau Christmas.


2. Penampilannya seperti kelomang tanpa cangkang, namun dengan ukuran raksasa


Jika diperhatikan baik-baik, wujud ketam kenari tak jauh beda dengan kelomang! Bedanya, ketam kenari tak punya cangkang dan memiliki ukuran luar biasa besar. Sama dengan kelomang, ketam kenari juga memiliki 10 kaki, sepasang kaki terdepan berfungsi sebagai capit untuk membuka makanan, khususnya untuk membuka kulit kelapa yang keras.


Dua pasang kaki berikutnya digunakan untuk memanjat pohon dan berjalan. Sepasang kaki keempat dipakai untuk berpegangan dan berlindung. Dan sepasang kaki terakhir digunakan untuk membersihkan organ pernapasannya. Totalnya ada lima pasang kaki yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri.


3. Bisa ditemukan di beberapa tempat di Indonesia


Jangan salah, ketam kenari bisa ditemukan di Indonesia, lho! Coba berkunjung ke Pulau Maratua, Kalimantan Timur, maka Anda bisa melihat ketam kenari dari dekat. Karena kesukaannya mengonsumsi buah kelapa, tak heran bila kita bisa menemukan ketam kenari di wilayah pesisir pantai.


Selain itu, Anda juga bisa menemukannya di Pulau Karatung, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Ternate, Maluku Utara hingga Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara. Di beberapa tempat di Indonesia, ketam kenari dijual dan dikonsumsi sebagai makanan.


4. Apa yang dimakan oleh ketam kenari?


Makanan favorit ketam kenari adalah buah kelapa. Saking sukanya, ketam kenari bisa memanjat pohon kelapa yang tinggi dan mengambil buahnya sendiri dengan capitnya yang kuat! Ketam kenari bisa memanjat pohon hingga setinggi 10 meter, menjatuhkan buah ke tanah, lalu turun dari pohon dengan cara menjatuhkan diri.


Dengan capitnya yang kuat, mereka bisa memecah buah kelapa yang keras menjadi potongan-potongan kecil agar mudah dikonsumsi. Selain itu, ketam kenari juga ditemukan memakan kacang-kacangan, biji-bijian, bahkan bisa memakan tukik (anak penyu), tikus, burung dan bangkai hewan. Yup, they are omnivore!


5. Di mana habitat ketam kenari?


Kita semua tahu bahwa ketam kenari tinggal di wilayah pesisir pantai. Namun, secara spesifik, mereka tinggal di liang bawah tanah dan celah-celah batu. Ketam kenari juga kerap ditemukan menggali lubang di pasir atau tanah yang gembur untuk dijadikan sarang. Biasanya, ketam kenari bersembunyi di siang hari untuk mengurangi risiko kehilangan kelembapan tubuhnya.


6. Bisa bertahan hidup hingga usia 60 tahun!


Siapa sangka, ketam kenari memiliki usia yang setara dengan manusia? Ketam kenari bisa hidup hingga usia 60 tahun! Bahkan, dengan lingkungan yang tepat, sumber makanan berlimpah dan tak ada predator, ketam kenari bisa bertahan hidup hingga usia 120 tahun!


Meski begitu, rata-rata umur ketam kenari adalah 30 tahun. Mereka bisa bereproduksi mulai usia 5 tahun dan mencapai ukuran maksimalnya pada usia antara 40-60 tahun. Biasanya, mereka memulai musim kawin pada bulan Mei hingga September.


7. Ketam kenari bisa dikonsumsi?


Entah ini kabar baik atau buruk, namun faktanya ketam kenari bisa dimakan dan dijadikan masakan di beberapa daerah. Misalnya, yang dilakukan masyarakat desa Karatung, kecamatan Nanusa, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Di sana, ketam kenari dimasak dengan santan dan rempah.


Tak jauh berbeda dengan memasak kepiting, ketam kenari direbus hingga bumbunya menyerap sempurna ke dalam cangkang. Ketam kenari juga dijadikan masakan di daerah lain, seperti Balikpapan, Kalimantan Timur dan Maluku Utara. Hidangan ketam kenari menjadi masakan mahal dan tergolong mewah, karena dagingnya yang lembut dan gurih.


8. Bagaimana status konservasi ketam kenari?


Mungkin Anda bertanya-tanya, apa status konservasi ketam kenari? Apakah termasuk hewan yang langka dan dilindungi? Faktanya, populasi ketam kenari di beberapa daerah telah menurun drastis akibat dimangsa oleh manusia dan kehilangan habitat. Pada tahun 1981, ia tergolong sebagai spesies yang rentan, namun diubah statusnya di tahun 1996 sebagai 'kekurangan data'.


9. Berhati-hatilah, karena cengkeraman capitnya sangat kuat!


Berhati-hatilah dengan capit ketam kenari. Jika mereka berhasil menggenggam jemari tangan atau kaki, ketam kenari tak akan segan-segan untuk mematahkan tulang kita ketika merasa terancam, jelas laman Ranker. Selain itu, capit depan mereka juga bisa mengangkat beban hingga 60 kg, sungguh kuat sekali, ya!


Namun, penduduk asli Mikronesia memiliki cara khusus agar ketam kenari melepaskan cengkeramannya. Dengan menggelitik bagian bawah tubuhnya dengan lembut, bisa membuai ketam kenari dan membuat mereka melepaskan apa yang dipegangnya dan melonggarkan cengkeramannya.


10. Bagaimana cara ketam kenari berkembang biak?


Antara bulan Mei hingga September adalah musim kawin bagi ketam kenari. Proses kawin memakan waktu sekitar 15 menit. Tak lama kemudian, betina mulai bertelur dan membawa telur yang telah dibuahi di bawah tubuhnya selama beberapa bulan.


Lalu, di bulan Oktober hingga November, ketam kenari betina melepaskan telur ke laut saat air dalam kondisi pasang.


Larva mengapung di laut selama 28 hari, sebagian besar dimakan oleh predator. Setelahnya, mereka meninggalkan lautan secara permanen dan kehilangan kemampuan untuk bernapas di dalam air.


Sama seperti kelomang, ketika masih kecil mereka membutuhkan cangkang untuk melindungi dirinya yang rapuh. Lambat laun, mereka akan tumbuh besar dan mencapai ukuran maksimal pada usia 40-60 tahun.


***


Nah, itulah fakta unik seputar ketam kenari yang perlu Anda tahu. Semoga suatu saat Anda berkesempatan untuk melihat hewan ini secara langsung, ya!

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page